KUDUS, KOMPAS.com — Sejumlah petani di Kudus dan
Demak, Jawa Tengah, saat ini beternak semut rangrang atau rangkang dan
jangkrik. Melalui usaha itu, petani memperoleh penghasilan tambahan di
luar hasil panen padi.
Pembudidayaan semut rangrang dilakukan
dengan memanfaatkan stoples plastik bekas sebagai rumah semut, sedangkan
budidaya jangkrik menggunakan kotak kayu atau kardus bekas.
Di
Kudus, dua kelompok tani di Desa Terban, Kecamatan Jekulo,
membudidayakan semut rangrang. Stoples itu dipasangi kawat dan dilapisi
cairan nutrisi mirip madu cair yang membuat semut rangrang mau menetap.
Setelah diisi semut, stoples itu diletakkan di ubin keramik yang disusun
di rak-rak kayu. Dalam tempo dua minggu, semut rangrang akan
bertelur.
Telur semut yang disebut kroto itu menempel di kawat dan
dinding stoples. "Kroto bisa dipanen dalam tempo dua minggu. Kroto itu
kami jual ke pasar atau pencinta burung. Harganya Rp 100.000-Rp 150.000
per kilogram," kata Ngatman (42), petani Desa Terban, Rabu (23/5/2012).
Kroto dijual untuk pakan burung.
Menurut Ngatman, sebelumnya para
petani mencari sarang semut rangrang di pohon-pohon dengan bambu yang
ujungnya diberi alat penjaring berbentuk kerucut. Hasilnya kurang banyak
dan hanya ada setiap musim hujan.
Agar dapat memperoleh hasil
berkala, petani Desa Terban mencoba-coba membudidayakan dengan stoples.
Kesulitannya adalah membuat semut rangrang kerasan tinggal di stoples.
"Untuk itu, kami membuat cairan nutrisi khusus agar semut mau menetap di
stoples," kata Ngatman yang masih merahasiakan bahan-bahan nutrisi itu.
Menurut
Supriyono, petani baru membudidayakannya di 67 stoples. Pada panen
pertama, petani mendapat 6 kilogram kroto senilai Rp 600.000.
"Perawatannya cukup mudah. Petani tinggal memberi nutrisi setiap hari
dan memberi makan semut dengan jangkrik dan tulang yang masih menyisakan
daging," kata Supriyono.
Jangkrik
Di
Demak, petani Desa Wilalung, Kecamatan Gajah, membudidayakan jangkrik
untuk pakan burung kicauan. Jangkrik itu ditangkarkan di dalam
kotak-kotak kayu dan kardus ukuran 1 meter x 2 meter. Ada yang mengisi
kotak dengan jangkrik jantan dan betina untuk menghasilkan telur.
"Ada
pula yang mengisi kotak dengan telur jangkrik. Satu kotak bisa
menghasilkan 10-15 kilogram jangkrik. Harga saat ini Rp 15.000-Rp 25.000
per kilogram," kata peternak jangkrik Desa Wilalung, Ahmad.
http://regional.kompas.com/read/2012/05/23/22394611/Semut.Rangrang.dan.Jangkrik.Pun.Diternakkan
MAU TERNAK KAMBING YANG NDAK PERLU NGARIT, NDAK PERLU TANAM RUMPUT, KOTORAN NDAK BAU. KAMBING MAKAN NDAK PERNAH KENYANG, MAU MAKAN APA SAJA. BIAYA OPERASIONAL MURAH, UNTUNG BESAR, PELATIHAN GRATIS. INFO HUB: MAS DWI, KEBUMEN, HP. 081915014300.
BalasHapusboleh juga komen mas dwi
BalasHapus