Rabu, 23 Mei 2012

Semut Rangrang dan Jangkrik Pun Diternakkan

KUDUS, KOMPAS.com — Sejumlah petani di Kudus dan Demak, Jawa Tengah, saat ini beternak semut rangrang atau rangkang dan jangkrik. Melalui usaha itu, petani memperoleh penghasilan tambahan di luar hasil panen padi.
Pembudidayaan semut rangrang dilakukan dengan memanfaatkan stoples plastik bekas sebagai rumah semut, sedangkan budidaya jangkrik menggunakan kotak kayu atau kardus bekas.
Di Kudus, dua kelompok tani di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, membudidayakan semut rangrang. Stoples itu dipasangi kawat dan dilapisi cairan nutrisi mirip madu cair yang membuat semut rangrang mau menetap. Setelah diisi semut, stoples itu diletakkan di ubin keramik yang disusun di rak-rak kayu. Dalam tempo dua minggu, semut rangrang akan bertelur.
Telur semut yang disebut kroto itu menempel di kawat dan dinding stoples. "Kroto bisa dipanen dalam tempo dua minggu. Kroto itu kami jual ke pasar atau pencinta burung. Harganya Rp 100.000-Rp 150.000 per kilogram," kata Ngatman (42), petani Desa Terban, Rabu (23/5/2012). Kroto dijual untuk pakan burung.
Menurut Ngatman, sebelumnya para petani mencari sarang semut rangrang di pohon-pohon dengan bambu yang ujungnya diberi alat penjaring berbentuk kerucut. Hasilnya kurang banyak dan hanya ada setiap musim hujan.
Agar dapat memperoleh hasil berkala, petani Desa Terban mencoba-coba membudidayakan dengan stoples. Kesulitannya adalah membuat semut rangrang kerasan tinggal di stoples. "Untuk itu, kami membuat cairan nutrisi khusus agar semut mau menetap di stoples," kata Ngatman yang masih merahasiakan bahan-bahan nutrisi itu.
Menurut Supriyono, petani baru membudidayakannya di 67 stoples. Pada panen pertama, petani mendapat 6 kilogram kroto senilai Rp 600.000. "Perawatannya cukup mudah. Petani tinggal memberi nutrisi setiap hari dan memberi makan semut dengan jangkrik dan tulang yang masih menyisakan daging," kata Supriyono.
Jangkrik
Di Demak, petani Desa Wilalung, Kecamatan Gajah, membudidayakan jangkrik untuk pakan burung kicauan. Jangkrik itu ditangkarkan di dalam kotak-kotak kayu dan kardus ukuran 1 meter x 2 meter. Ada yang mengisi kotak dengan jangkrik jantan dan betina untuk menghasilkan telur.
"Ada pula yang mengisi kotak dengan telur jangkrik. Satu kotak bisa menghasilkan 10-15 kilogram jangkrik. Harga saat ini Rp 15.000-Rp 25.000 per kilogram," kata peternak jangkrik Desa Wilalung, Ahmad.


http://regional.kompas.com/read/2012/05/23/22394611/Semut.Rangrang.dan.Jangkrik.Pun.Diternakkan

2 komentar:

  1. MAU TERNAK KAMBING YANG NDAK PERLU NGARIT, NDAK PERLU TANAM RUMPUT, KOTORAN NDAK BAU. KAMBING MAKAN NDAK PERNAH KENYANG, MAU MAKAN APA SAJA. BIAYA OPERASIONAL MURAH, UNTUNG BESAR, PELATIHAN GRATIS. INFO HUB: MAS DWI, KEBUMEN, HP. 081915014300.

    BalasHapus